Analisis Strategi Dalam Penanganan Covid-19 Menggunakan Pendekatan Pareto
Melihat dampak pandemi COVID-19
SSudah lebih dari 2 tahun berlalu sejak kasus pertama COVID-19 pertama kali muncul pada 31 Desember 2019 (Zhu et al., 2020), hadirnya pandemi COVID-19 menjadikan hal tersebut ancaman besar bagi kesehatan masyarakat dan ekonomi dunia. Untuk meminimalkan korban meninggal dunia dan kerugian ekonomi sekala besar, negara-negara di seluruh dunia telah mengambil berbagai strategi dalam menghadapi pandemic ini diantaranya yaitu dua strategi utama untuk menangkal penyebaran virus COVID-19 dengan pemberantasan dan penekanan. Negara-negara seperti Cina, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Selandia Baru, Australia, dan lainnya, memutuskan untuk sepenuhnya memberantas penyakit di wilayah mereka dan kemudian membatasi dan mengendalikan turis yang masuk ke dalam negara mereka Negara Indonesia pun memiliki strategi untuk menghadapin COVID-19 yaitu dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) namun berbeda dengan lockdown beberapa sektor vital seperti fasilitas kesehatan, pasar atau minimarket tetap buka selama PSBB Dari permasalahan tersebut dapat dianalisis untuk menentukan strategi mana yang lebih efektif, Dengan Gangguan terhadap aktivitas perusahaan karena kebijakan penguncian wilayah untuk menahan penyebaran virus telah menyebabkan banyak perusahaan menutup usaha dan mengalami kebangkrutan yang berdampak pada pengurangan jumlah pekerja maupun Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran terutama pada sektor-sektor yang paling terdampak pandemi untuk menganalisis strategi tersebut menggunakan Pareto. dengan aturan 20/80 pareto. Kita bisa melihat cara yang efektif untuk membantu menentukan area di mana perusahaan perlu menyelesaikan masalah dan upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Alasan perusahaan banyak menggunakan prinsip pareto dikarenakan simple dan banyak keuntungan yang bisa didapat dari penerapan prinsip pareto.
Posting Komentar
0 Komentar